Sebagaimana
yang telah kita pahami, Agama telah menjadi sumber pegangan hidup banyak orang.
Keyakinan beragama yang mendalam konon karena pengalaman dan penghayatan
terhadap agama yang dianutnya. Namun, pengetahuan dan pilihan manusia
menentukan agama yang diantunya terjadi karena dua kemungkinan; pertama, karena
faktor lingkungan yang dibawa sejak lahir (Agama turunan), dan kedua lantaran
pemahaman terhadap agama melalui pengkajian mendalam sehingga seseorang
memutuskan menjadi penganut suatu agama.
Ada
keganjilan ajaran agama, ada pula yang banyak mengandung nalar, tentu
pendalaman pada masing-masing agama perlu dilakukan. Berikut ini saya uraikan
sejarah dan misteri ajaran 3 agama besar didunia:
1.
Agama
Yahudi
Agama
ini dinamakan menurut nama kepala salah satu suku di Isra’el, suatu agama yang
kemudian dipeluk oleh bangsa Isra’el yang saat sekarang membentuk sebuah Negara
bernama “Negara isra’el’’
Agama
ini mempunyai latar belakang sejarah yang luas sehingga bilamana kita teliti
sampailah pada Nabi Ibrahim, karena memang prinsip-prinsip ajaranya dapat
dikatakan sebagai penerus daripada prinsip-prinsip ajaran yang sudah dibina
oleh Nabi Ibrahim, oleh karena itu sering kali agama ini disebut “Agama
Ibrahim”.
Agama
ini telah berusia kurang lebih 33 abad, oleh karena agama ini diajarkan oleh
Musa pada abad ke 13 dan kira-kira pada 4 abad sesudah Nabi Ibrahim meninggal
dunia. Musa sebagai seorang Rasulullah adalah dibenarkan oleh Islam dan Kristen.
Dengan demikian beliau sudah pasti membawa agama yang lurus dan haq atas dasar
kewahyuan yang diterima dari Allah. Dengan berbagai macam alasan,
sarjana-sarjana Barat yang beragama Kristen memandang Agama yahudi menjadi
induknya agama islam dan Kristen. Tetapi anehnya pada masa sekarang hanya
memperoleh pengikut pada lingkungan terbatas yaitu pada bangsa Isra’el saja
yang jumlahnya kurang lebih 4 juta jiwa. Itupun mungkin disebabkan oleh adanya
Zionisme (suatu faham bangsa yahudi yang fanatik untuk memperjuangkan
kepentingan bangsa tersebut).
Ketika
Nabi Musa membebaskan bangsa Isra’el dari perbudakan bangsa Mesir kuno,
kemudian membawa pengikut-pengikutnya ke lembah bukit Sinai (Tursina) dimana ia
menunjukan kepada mereka dua buah papan yang bertuliska 10 perintah Tuhan atau
yang disebut orang Barat dan Kristen “Ten Commandments”. Kemudian “Ten
Commandments” tersebut dijadikan inti ajaran kitab Taurat dan dijadikan sumber hukum
Yahudi serta kepercayaan dan ethiknya. Dengan commandments ini pula orang
Yahudi telah membuang jauh-jauh paham agama bangsa Semit primitive.
Akan
tetapi sifat Tuhan serta hubungan manusia denganNya dari waktu ke waktu sering
sekali dirumuskan dalam bentuk yang berbeda-beda. Sehingga agama Yahudi telah
mengalami perubahan beberapa kali sejak dari permulaan sampai sekarang ini. Ada
beberapa kepercayaan dan upacara-upacara yang telah ditinggalkan, dan ada
beberapa yang telah dirubah untuk disesuaikan dengan civilisasi dan kebudayaan
dengan mana agama tersebut berhubungan, sehingga kepercayaan ataupun
upacara-upacara tersebut mengalami pengertian yang baru.
Mengenai
sifat labilnya (mudah berubahnya) ajaran Yahudi yang disebabkan oleh
tangan-tangan pengikutnya sendiri sebenarnya sudah dapat diduga sebelumnya.
Karena secara historis memang agama tersebut tidak memiliki dokumen-dokumen
tertulis yang dapat dipercaya kemurnianya dari Nabinya secara langsung berbeda
dengan Dokumen ajaran Muhammad yang ditulis langsung saat Nabi Muhammad
memberikanya langsung kepada penulisnya sendiri.
Disamping
itu keadaan tidak menguntungkan Agama Yahudi itu telah diberitahukan oleh
Al-Qur’an Beberapa kali kepada kita dimana intinya menyatakan bahwa para
imam-imam (rahib-rahib Yahudi) telah banyak merubah kalam Tuhan dalam Kitab
sucinya. Karena dorongan mencari keuntungan yang kecil saja, padahal mereka
tahu bahwa perbuatan demikian sebenarnya Dosa.
Bahkan
Yesus (Isa) sendiri selalu menyanggah dan menentang atas perbuatan Rahib Yahudi
yang telah banyak menyeleweng dari ajaran Taurat Musa, sehingga menimbulkan
dendam kesumat terhadap Yesus, karena martabat serta pengaruhnya tercemar
vdimata pengikut Yahudi tersebut.
Menurut keyakinan Nasrani (Kristen), Yesus Krisitus ditangkap dan
kemudian dihukum salib, karena fitnah dari orang-orang Yahudi. Padahal Yesus
menjadikan ajaran taurat sebagai landasan Khutbah-khutbah ajaranya, Ia dating
kedunia antara lain untuk menegakan/meneruskan hukum Taurat dan sebagai
reformer Agama Musa (lihat Injil Matius 5 : 17 dan 18 dan 19). Disinilah Nampak jelas hubungan antara Yahudi
dan Kristen sebaga Agama penerus dari Agama sebelumnya.
Agama
Islam memberikan peringatan-peringatan kepada pengikut-pengikut baik Musa
maupun Isa (Yesus), supaya segera kembali kepada jalan benar sebagai yang
diajarkan oleh Nabi mereka masing-masing. Menurut istilah Islam, para Rahib
Yahudi serta pendeta-pendeta Kristen disebut Ahli Kitab. Dalam
peringatan-peringatanya, Islam tidak mencela bahwa Agama Yahudi dari ajaran
Musa dan Agama Kristen ajaran Isa sebagai Agama palsu melainkan semua ajaran
kewahyuan yang benar murni dari Tuhan dipandang suatu kebenaran juga, bahkan
semua agama yang benar-benar wahyu Tuhan dari sejak Nabi Adam A.S. Meskipun
detail serta syariat-syariatnya berbeda-beda sesuai dengan masa dan situasi
bangsa pada zamanya masing-masing.
FALSAFAH KETUHANANAN AGAMA YAHUDI
Agama
Yahudi sebenarnya juga merupakan kelanjutan ajaran kewahyuan yang pernah
diturunkan oleh Tuhan kepada Nabi Ibrahim (Ibrahim adalah Bapak Monoteisme).
Agama Yahudi terkenal sebagai agama monoteisme mutlak (Tauhid) yang meletakan
dasar kepercayaan kepada Tuhan Esa pada tempat pertama. Setiap orang yahudi
yang akan mengerjakan suatu pekerjaan harus lebih dahulu mengucapkan “SHEMAH”
yaitu ucapan sebagai berikut:
“Dengarkanlah, Hai bangsa Isra’el, Tuhan yang
kita sembah adalah Maha Esa”.
Konsep
Musa tentang Ketuhanan memberi petunjuk uang berbeda dengan pandangan tentang
dewa-dewa dari bangsa Isra’el pada masa sebelumnya bahkan juga konsepsi Ketuhan
dari bangsa Babilonia, Mesir, Asiria dan lain-lain yang pada saat itu masih
mempertuhankan benda-benda alam sekitar. Musa datang membawa agama yang
memberantas konsepsi Ketuhanan yang sesat tersebut dan menggantikan dengan
konsepsi Ketuhanan yang Monotheistis (Hanya Satu Tuhan). Didalam kitab
perjanjian lama berkali-kali ditegaskan bahwa Tuhan itu hanya satu yaitu
YAHWEH, yang membebaskan bangsa Isra’el dari perbudakan bangsa Mesir (deut. 33
: 29).
2.
Agama
Nasrani (Kristen)
Agama
ini bilamana dilihat dari segi latar belakang sejarahnya maka termasuk agama
wahyu, karena pembawanya adalah Rasul Allah yang bernama Isa, yang dipercayai
kebenaranya oleh agama Islam. Tugas Nabi Isa sebagai utusan Allah ialah
menyampaikan wahyu dari Allah kepada bangsa Isra’el.
Agama
ini disebut dengan “Nasrani” karena dikaitklan dengan nama sebuah kampung dekat
Jarusalem dimana Nabi Isa (pendirinya) diasuh dan dibesarkan. Kampung itu
bernama NAZARETH.
Menurut
Prof. L. Salvatorilli, Nama Nazareth berasal dari kata “Nazir” yang mengandung
arti “Messsiah” yang dijanjikan. Meskipun demikian Nabi Isa sering disebut
“Orang Suci” seperti tersebut dalam kitab Injil sebagai berikut: “Apakah yang
harus kita perbuat terhadapmu, hai kamu Jesus dari Nazareth? Apakah kamu datang
untuk menghancurjkan kita? Saya tahu
bahwa kamu adalah Orang Suci dari Tuhan”. (Markus. 1 : 24 Lukas IV -34).
Bila
agama ini sering disebut “Kristen” maka nama itu mengandung arti “orang yang
diurapi” yaitu orang yang digosok dengan minyak suci sebagai suatu upacara
konsekrasi (pensucian), jadi kata Kristen mengandung arti orang-orang yang
telah dipabtiskan dengan perminyakan suci itu. Sedangkan nama “Jesus” adalah
nama menurut ucapan bahasa Geek, yang diucapkan dalam bahasa Arab dengan “Isa”
dan dalam bahasa Ibrani dengan kata “Joshua”. Dalam Al-Qur’an sendiri nama Isa
disebut sampai 30 kali dan dihormati selaku utusan Allah.
Menurut
sejarah, Jesus Kristus dilahirkan pada tahun ke - 4 sebelum tahun pertama
Masehi ± tanggal 25 Desember – tahun 4 S.M. disebuah desa bernama Betlehem
(Baitu Lahmin). Orang tuanya bernama Yusuf, tukang kayu yang tinggak di
Nazareth, ibunya bernama Maria (Maryam). Kehamilan Maria bukan karena hubungan
kelamin dengan Yusuf, tapi karena ruh kudus dari Allah. Pada saat itu Yusuf
baru berada dalam setatus pertunangan bersama Maria. Karena prasangka buruk
Yusuf terhadap Maria, maka datanglah Malaikat kepadanya untuk mengkabarkan
bahwa kehamilan Maria bukan karena perbuatan seseorang, tapi karena memang
dikehendaki Tuhan, dan Maria akan melahirkan anak laki-laki yang disebut dengan
Immanuel (Artinya: Allah beserta kita). Demikian penuturan kitab suci Injil
Matius ayat 18-25.
Sejak
kecil, Yesus diasuh oleh para rahib Yahudi di Jerusalem yang mengajarkan hukum-hukum
Taurat serta berusaha mendidiknya menjadi pengikut agama Yahudi. Tapi setelah
dewasa, Yesus suka membantah dan menentang pendapat atau praktek-peaktek rahib
Yahudi dalam pengamalan hukum-hukum Taurat yang menyeleweng dari ajaran
aslinya. Banyak argumentasi Yesus yang dapat menundukan rahib-rahib tersebut.
Tapi disamping itu banyak pula diantara rahib itu yang menaruh dendam
terhadapnya yang ternyata pada akhirnya menjadi malapetaka yang menimpa dirinya
yakni berupa fitnah, pembunuhan dan sebagainya.
Ketika
umur 30 tahun beliau dinobatkan (dibaptis) menjadi Rasul oleh Yahya. Maka sejak
saat itu beliau menjalankan missi mengkhotbahkan ajaran-ajaranya kepada bangsa
Isra’el, terutama pada 12 orang apostel (rasul) nya. Setelah 7 tahun
menjalankan kerasulanya pada tahun 33 Masehi beliau ditangkap oleh Gubernur
Romawi di Palestina yaitu Pontius Pilatus akibat fitnahan dari rahib-rahib
Yahudi, Ia dituduh ingin menjadi raja Yahudi dengan melawan kekuasaan Kaisar
Romawi yang diwakili oleh Pentius Pilatus di Palestina itu. Setelah
dipenjarakan beberapa waktu, kemudian dijatuhi hukuman mati diatas tiang salib.
Pada waktu itu Yesus berusia 37 tahun. Salah seorang mudridnya yakni Yudas
Eskariot (Yahuza) menjadi biang keladi dalam peristiwa penangkapan dirinya,
oleh karena itu Yudas dipandang telah murtad dan keluar dari pengikut Yesus.
Jadi
menurut kepercayaan Nasrani, Yesus benar-benar telah mati disalib dan
penderitaanya itu tak lain adalah karena demi untuk penebusan dosa-dosa manusia
oleh dirinya sendiri. Kepercayaan demikina mengandung tendensi bahwa siapapun yeng telah menjadi Kristen,
maka dosa-dosanya telah diampuni dan ditanggung oleh Yesus dengan salibnya itu.
Riwayat tentang wafatnya Yesus ini diuraikan dalam kitab-kitab Injil, misalnya
Injil Matius 27 : 32-56 dan 57-66 dan sebagainya.
FALSAFAH KETUHANAN AGAMA NASRANI
Filsafat
ketuhanan agama Nasrani adalah TRINITAS atau TRIMURTI. Dalam Trinitas terdapat
pengakuan keimanan terhadap adanya “TIGA OKNUM KETUHANAN” yaitu Allah sang
Bapak, Roh Suci dan Yesus Kristus. Ketiganya merupakan kesatuan yang merupakan
satu kebenaran yang Esa. Menurut rumusan Nasrani, filsafat ketuhanan yang
demikian itu tidak boleh disebut polytheisme, tetapi harus dikatakan
Monotheisme, sebab oknum kedua dan ketiga merupakan bagian dari Allah Sang
Bapak. Dengan istilah lain bahwa ketiganya adalah dalam ke-Esaan, atau
ke-Esaan-Nya dalam Ketigaan-Nya.
Pernah
terjadi dua orang ahli teologi (Arius dan Athanius) berbeda pendapat tentang
masalah tersebut apakah Yesus Kristus itu hanya menusia seorang Utusan Allah;
ataukah sebagai seorang manusia Tuhan yang mempunai zat yang sama dengan Allah.
Ajaran
Islam, dalam kitab suci Al-Qur’an telang ditegaskan bahwa Tuhan itu tidak
beranak, bahwa Yesus Kristus (Isa) itu bukan anak Allah dan sebagai utusan-Nya;
bahwa Isa itu adalah anak Mariam melalui Ruhul Kudus; dan bahwa Tuhan itu bukan
Taslis tetapi Allah adalah Esa, tiada sekutu, tiada yang menyamai-Nya dari
segala apa yang terhampar di ala mini dan lain-lain. Demikian menurut surat
Al-Maidah 8 dan 72-75 ; Maryam 29-30 ; Al-Ikhlas dan sebagainya.
3.
Agama
Islam
Agama ini lahir
dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Agama ini lahir salah
satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada saat itu. Manusia pada
saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan kebodohan (jahiliah). Mereka
sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran nabi-nabi sebelumnya. Hal itu
menyebabkan manusia berada pada titik terendah. Penyembahan berhala,
pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah lainnya merajalela.
Islam mulai
disiarkan sekitar tahun 612 di Mekkah. Karena penyebaran agama baru ini mendapat
tantangan dari lingkungannya, Muhammad kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada
tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia. Muhammad mendirikan
wilayah kekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan pada pemerintahan
Islam. Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas
wilayahnya.
Setelah
Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam dilanjutkan oleh
para kalifah yang ditunjuk Nabi Muhammad. Sampai tahun 750, wilayah Islam telah
meliputi Jazirah Arab, Palestina, Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir,
Sisilia, Spanyol, Asia Kecil, Rusia, Afganistan, dan daerah-daerah di Asia
Tengah. Pada masa ini yang memerintah ialah Bani Umayyah dengan ibu kota
Damaskus.
Islam
sebagai Agama adalah merupakan tuntunan hidup yang telah berkembang kurang
lebih 15 abad sampai saat ini. Ia menjadi sumber pedoman umat manusia dan ia
berasal dari wahyu Allah SWT. Sebagai agama wahyu Islam berfungsi sebagai
korektor terhadap ajaran agama-agama sebelumnya yang pernah diwahyukan.
FALSAFAH AGAMA ISLAM
Bila
dilihat dari materi ajaranya maka Islam merupakan Agama yang paling sempurna dibanding
dengan ajaran agama-agama sebelumnya. Oleh karena itu Agama ini memberikan
petunjuk bagaimana seharusnya manusia sebagai hamba Allah sang pencipta alam
semesta ini berbuat dan membaktikan diri kepadaNya sehingga terwujudlah suatu
hubungan vertikal (lurus keatas) dengan Chaliknya melalui peraturan dan
kaidah-kaidah yang telah ditetapkan oleh Allah sendiri.
Disamping
hubungan orang per orang secara vertikal, Islam juga memberi petunjuk begaimana
seharusnya manusia sebagai mahluk sosial melakukan hubungan dengan masyarakatnya
melalui cara dan sistem yang juga telah ditetapkan oleh Allah yaitu berupa
syari’ah (hukum-hukum) mu’amalah. Dari segi ukuran kehidupan sosial, maka
hubungan yang disebutkan terakhir ini merupakan hubungan horizontal (meluas
atau melebar ke lingkungan sekitar).
Baik
hubungan vertikal maupun horizontal itu bagi manusia adalah suatu pusat
kegiatan hidupnya yang wajib dilaksanakan sedemikian rupa sehingga terwujudlah
hubungan yang serba berkeseimbangan antara keduamya. Disinilah antara lain ciri
khas Islam dalam mendidik manusia dibanding ajaran agama lain. Ajaran Islam
berusaha membangun kehidupan manusia yang serba memiliki keserasian,
keseimbangan serta keselarasan.
Islam
mendorong manusia untuk hidup dinamis, tidak menyerah pada nasib dan keadaan
lingkungan yang ada. Dibalik itu ajaranya yang penuh arti pedagosis itu, Islam
meletakan sesuatu kakuatan essensial bagi hidup manusia berupa keimanan yang
bersumber pada “TAUHID” yakni asasi yang mendidik manusia mengimani adanya SATU
kekuasaan Mutlak yaitu ALLAH SWT.
Kesimpulan
Tiga
agama besar yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam banyak memiliki kesamaan. Yahudi sebagai
pionir hadirnya agama yang dimulai oleh ajaran Abraham - atau Ibrahim dalam
bahasa Arab. Ajaran yang diyakini berasal dari Ibrahim diyakini sebagai pilar
agama Yahudi. Yahudi menjadikan Musa sebagai tonggak dalam menjalankan iman.
Lalu Isa dijadikan oleh Nasrani sebagai panutan bagi pengikut Nasrani. Lalu
belakangan Islam datang dengan Muhammad sebagai Rasul untuk melengkapi dan
menyempurnakan keyakinan dan kepercayaan masa lalu. Sumbernya sama: Abraham
sebagai Bapak Monoteisme.
Jadi, mari kita
lihat kesamaan dan SEJARAH INDAH bagaimana ketiga agama besar ini lahir. Nah,
dalam Islam sejak awal telah meletakkan dasar toleransi dan koeksistensi dalam
kehidupan sosial dan keagamaan dengan Yahudi dan Nasrani. Nyatanya dalam
sejarahnya Yahudi, Kristen dan Islam harus berbagi dan bukan saling
memusnahkan. Tidak ada perintah dari Islam, Yahudi dan Nasrani untuk saling
menghancurkan pemeluk dan agama lain. Islam sebagai kekuatan terakhir penentu
juga memberi pesan: Agamaku agamaku, agamamu agamamu!
Saya selalu
percaya dalam ajaran agama manapun tidak hanya tiga agama besar ini, selalu
mengajarkan kita tentang KETAATAN, PERDAMAIAN, DAN CINTA KASIH.
Sumber: Menguak Misteri Ajaran
Agama-agama Besar, oleh Prof. H.M Arifin M.Ed